Oleh: JOKO SUKOCO |
BOLEH DI KLIK
Cara memahami
puisi “AKU” karya Chairil Anwar sama dengan cara-cara memahami puisi yang lain.
Agar lebih memahami maka kita harus mempersiapkan diri dengan cara set back atau kembali ke tahun 1943
karena puisi ini ditulis tahun itu yaitu saat Indonesia belum merdeka. Berikut
adalah puisi selengkapnya.
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
Inilah pemahaman AKU Khairil Anwar
Melihat judulnya (AKU) kita harus mulai bertanya-tanya, siapakah yang dimaksud “AKU” dalam puisi ini. Dalam pembahasan ini akan kita lihat tiga (3) buah penafsiran sekaligus. Penafsiran itu yaitu a) AKU sebagai penulis (Chairil Anwar), b) AKU sebagai pembaca, dan c) AKU sebagai bangsa Indonesia. Klik masing-masing penafsiran dan baca penjelasannya di sini.
Klik TOMBOL , lalu baca penjelasan di atas!
Melihat judulnya (AKU) kita harus mulai bertanya-tanya, siapakah yang dimaksud “AKU” dalam puisi ini. Dalam pembahasan ini akan kita lihat tiga (3) buah penafsiran sekaligus. Penafsiran itu yaitu a) AKU sebagai penulis (Chairil Anwar), b) AKU sebagai pembaca, dan c) AKU sebagai bangsa Indonesia. Klik masing-masing penafsiran dan baca penjelasannya di sini.
Klik TOMBOL, lalu baca penjelasan di atas!
Klik TOMBOL, lalu baca penjelasan di atas!
Tekan tombol ini untuk mengakhiri!
Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH
Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar