Senin, 25 Maret 2013

Cara memahami kemurahan Tuhan

Oleh: JOKO SUKOCO

BOLEH DI KLIK
http://1.bp.blogspot.com/-hl8PqjYCxa8/UVFsxcR5LyI/AAAAAAAAAtE/xqFVg-6ULpU/s1600/sembilan.jpeg

CARA MEMAHAMI KEMURAHAN TUHAN. Ada 99 (Sembilan puluh Sembilan) sifat Tuhan. Salah satu dari 99 itu adalah sifat Maha Pemurah. Kita hanya tahu bahwa Tuhan itu Maha Pemurah, tetapi kita jarang melakukan perenungan terhadap apa saja kemurahan yang telah kita terima selama hidup kita masing-masing. Berikut adalah renungan untuk difahami dari sebagian kecil kemurahan Tuhan yang diberikan kepada kita selaku umat manusia. Pengin merenung? Baca terus !


BANYAK HAL YANG DAPAT KITA RENUNGKAN

1.      Masa Kanak-kanak
Pada waktu kita masih kanak-kanak dulu, seharusnya kita banyak melakukan syukur kepada Tuhan, karena Tuhan kita ternyata Maha Pemurah. Betapa tidak, pada waktu itu kita bisa melihat pada adik kita yang masih bayi, dia hanya bisa menangis untuk mengungkapkan keinginannya, sedangkan kita, waktu itu sudah bisa berlari-lari, bermain, bercengkerama dengan ayah/ibu dan lain-lain. Tuhan Maha Pemurah, karena mungkin kita bukan termasuk kanak-kanan yang harus bekerja mencari uang untuk bertahan hidup. Banyak juga teman-teman kita yang pada waktu kanak-kanak sudah tidak memiliki orang tua alias yatim piatu. Betapa murahnya Tuhan pada kita waktu itu.

2.      Masa Remaja
Kita juga patut bersyukur di kala kita remaja dulu. Banyak teman-teman remaja kita dulu yang tidak sekolah seperti kita. Bukankah ini juga suatu kemurahan yang diberikan oleh Tuhan pada kita? Teman-teman kita tidak sekolah karena beberapa hal diantaranya: orangtuanya tidak mampu membiayainya, atau kemampuan otak mereka tidak memenuhi, atau mungkin karena alas an lain. Kita sekatang dapat membaca artikel ini, berarti kita kan diberi kemurahan oleh Tuhan yaitu kita bisa mengoperasikan computer, berinternet. Coba, bandingkan dengan teman-teman remaja kita yang tidak sekolah. Wajib bersyukurlah kita.

3.      Masa Dewasa
Kemurahan Tuhan yang kita terima saat ini (masa dewasa) adalah bahwa kita diberi rejeki setiap saat untuk melanjutkan kehidupan kita. Bayangkan, betapa pedihnya, teman-teman kita yang tidak bekerja. Kalau kita selalu berkata (besuk kita makan apa?), tetapi teman-teman kita ada yang berkata (besuk kita apa makan?). Di samping itu, kita juga wajib bersyukur karena kita diberi suami/istri yang mendampingi kita. Sampai detik inipun, masih ada teman kita yang belum memiliki pasangan(jodoh). Tambah lagi kan, kemurahan Tuhan yang kita terima.

4.      Mengasuh dan Membesarkan Anak
Bukankah juga merupakan Kemurahan Tuhan, apabila kita sekarang diberi kesempatan untuk mengasuh dan membesarkan anak. Ada beberapa teman kita yang sudah beristri atau bersuami, namun belum diberi karunia berupa anak keturunan. Mereka merasa hidup ini sepi, tanpa harapan, merasa tidak sempurna (tidak seperti manusia yang lain). Seberapapun besarnya, kita juga telah diberi kemurahan berupa tempat tinggal yang sekarang kita tempati untuk mengasuh dan membesarkan anak-anak kita. Bayangkan, ada teman kita (betul-betul teman kita) yang sampai sekarang belum memiliki tempat tinggal.

5.      Masa tua sehat
Yang lebih besar dan kadang kita banyak melupakannya adalah kemurahan yang berupa kesehatan. Kita sekarang (masa tua) sehat, tidak cacad fisik. Betul-betul ini adalah Kemurahan dari Tuhan yang harus kita syukuri terus. Apabila anda berada posisi ini (tua dan sehat) maka dapat mengukur berapa kesehatan anda  DI SINI. Klik saja !

6.      Bisa membeli surga
Ini adalah salah satu kemurahan Tuhan yang diberikan pada manusia. Kita wajib bersyukur secara mutlak apabila mendapatkan jenis kemurahan yang satu ini. Kata yang dipergunakan untuk menggambarkan kemurahan Tuhan di sini diapit dengan tanda “” hanya untuk mempermudah pemahaman saja, karena Tuhan memang berbeda dengan makhluk. Ada Hadist yang mengatakan bahwa Semua harta ini adalah “milik” Alloh, sedangkan Alloh “memiliki” surga. Kita diminta untuk membeli surga dengan hanta benda “milik” Alloh.  Betapa murahnya Tuhan kita. Harta yang betul-betul menjadi milik kita, adalah harta yang kita belanjakan di “jalan” Alloh, selebihnya akan menjadi harta waris jika kita sudah meninggal, dan pasti meninggal.

Semoga renungan ini dapat bermanfaat

TERIMA KASIH


Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA

---BERANDA---SENI---SCIENCE---AGAMA---FILSAFAT---CARA2---GAMBAR POUR NOW---HERBAL KOCOK

Tulisan Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar