Senin, 04 Maret 2013

Cara merokok yang ekonomis dan sehat



Oleh: JOKO SUKOCO

 

BOLEH DI KLIK


http://2.bp.blogspot.com/-hlU1uO5tEgk/UTVjKfs83wI/AAAAAAAAAls/LPtpVbG2VWs/s1600/smoking.jpg

CARA MEROKOK YANG EKONOMIS DAN SEHAT. Bagi para perokok (pecandu rokok), atau yang baru akan menjadi pecandu, biasanya ingin agar kegiatan merokoknya menjadi lebih bersifat ekonomis (Jw:ngirit). Di samping itu, mereka juga menghendaki agar kegiatannya juga menghasilkan suatu kondisi yang sehat dan meyehatkan. Bahasan berikut adalah cara merokok yang ekonomis dan menyehatkan


1.Ekonomis
Kegiatan merokok selalu mengeluarkan biaya, tenaga, dan pemikiran. Dalam melakukan suatu usaha (termasuk merokok) orang biasanya melakukan tindakan ekonomis untuk mendapatkan hasil yang maksimal.  Berikut adalah tindakan ekonomis yang dilakukan oleh para pecandu rokok.
a.   Mematikan rokok yang sedang dihisab dan menyimpannya pada tempat tertentu dengan harapan nanti dilanjutkan lagi setelah keadaan memungkinkan untuk melakukan merokok lagi.
b.      Para perokok biasanya tidak menghabiskan seluruh batang rokok pada saat menghisab rokok. Pada keadaan darurat, mereka membuat rokok baru atau merokok  dari sisa-sisa puntung rokoknya sendiri, bahkan kadang-kadang puntung rokoknya orang lain.
c.  Dalam keadaan terpaksa, para pecandu rokok, tidak segan-segan (Jw:ora ewuh pakewuh) MINTA (alias mengemis) pada rekan sesamanya.
d.     Mengharap (kadang meminta) kepada orang lain yang telah ditolongnya untuk memberi imbalan berupa rokok

2.      Menyehatkan
Merokok dapat menjadikan tubuh si perokok menjadi “sehat”. Berikut adalah beberapa hal yang biasa dilakukan oleh perokok dalam memperoleh “kesehatannya”
a.   Para perokok akan melakukan kegiatan merokok setelah makan atau minum untuk mendapatkan tambahan “kesehatan” pada tubuhnya, maka apabila mereka tidak dapat merokok (karena suatu hal) sesudah mereka makan atau minum maka berkuranglah kesehatan aslinya
b.    Dalam keadaan kalut, para perokok biasanya melakukan merokok untuk mendapatkan “kesehatan” berpikirnya, sehingga, pada saat mereka sedang kalut dan tidak dapat merokok (karena suatu hal) akan tambah kalutlah dia dan bisa menjurus ke keinginan untuk bunuh diri
c.  Pada saat dalam pertemuan dengan banyak orang, para perokok akan melakukan kegiatan merokok untuk menambah “kesehatan” gengsinya, sehingga jika dalam pertemuan umum, para perokok tidak dapat merokok (karena suatu hal) maka mereka akan melakukan tindakan tidak terpuji misalnya: minta pada temannya, melanggar peringatan “NO SMOKING HERE”, keluar dari pertemuan (meninggalkan acara pertemuan) hanya sekedar untuk merokok, dan lain lain.

KESIMPULAN
Merokok yang ekonomis hasilnya (Jw: ndremis), merokok “sehat” hasilnya kurang sehat


Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH


Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA

---BERANDA---SENI---SCIENCE---AGAMA---FILSAFAT---CARA2---GAMBAR POUR NOW---HERBAL KOCOK

Tulisan Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar