Kamis, 03 April 2014

Cara memahami falsafah Jawa “bejo”

Oleh: JOKO SUKOCO

BOLEH DI KLIK

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3d5JuVafpCf1Fk2J629AW5i8grktAvO9Le0FIev69HxqhTIZouCOab9o6wgxkBEKrCz_5wCdNspP20wHKImHAzcloVKQZWeVPaibVJxz2U1lQsk9SEKW-8N6OjN8n2YOBYspzvnWtkfyy/s1600/bejojowo.bmp
CARA MEMAHAMI FALSAFAH JAWA "BEJO". Banyak sekali falsafah Jawa yang kalau kita fahami maknanya secara mendalam, maka akan dapat memberikan pencerahan yang baik dalam menghadapi kehidupan ini. Salah satu yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah falsafah yang berkaitan dengan istilah “bejo”. Ingin tahu falsafahnya dan penjelasannya? Baca Selanjutnya!



Inilah bunyi falsafah itu selengkapnya.
“Bejo bejaning wong kang lali, isih bejo wong kang eling lan waspodo”
Marilah kita cermati lebih mendalam. Falsafah di atas mengandung 4 (empat) makna yang mendalam. Masing-masing akan dibahas di sini. Ikuti terus!


FALSAFAH JAWA "BEJO"


Secara harfiah, falsafah itu berarti: keberuntungan yang diperoleh oleh orang yang lupa, masih tetap tinggi keberuntungannya orang yang berperilaku ingat dan waspada.



Klik Makna 1,lalu baca penjelasan di atas!

Klik Makna 2,lalu baca penjelasan di atas!

Klik Makna 3,lalu baca penjelasan di atas!

Klik Makna 4,lalu baca penjelasan di atas!

Tekan tombol ini untuk mengakhiri!



Semoga bermanfaat

TERIMA KASIH


Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA

---BERANDA---SENI---SCIENCE---AGAMA---FILSAFAT---CARA2---GAMBAR POUR NOW---HERBAL KOCOK

Tulisan Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar