Minggu, 25 Agustus 2013

Cara memperpendek angan-angan kita

Oleh: JOKO SUKOCO

BOLEH DI KLIK

http://4.bp.blogspot.com/-gTM_vYAV3sA/UhoO0cnkWGI/AAAAAAAAA9E/Ose_j_E9gts/s1600/angan2.jpeg
CARA MEMPERPENDEK ANGAN- ANGAN KITA. Salah satu cara untuk menghadapi datangnya kematian agar mati dalam keadaan khusnul khotimah adalah memperpendek angan-angan. Banyak yang tidak tahu bagaimana seseorang dapat memperpendek angan-angannya padahal kenyataannya, seseorang selalu mengembangkan keinginannya dan tidak mengetahui kapan datangnya kematian. Berikut cara Islami untuk memperpendek angan-angan.

Cara memperpendek angan-angan dibagi dalam 5 (lima) tahapan sesuai dengan tahapan dalam rukun Islam.

1.     SAHADAT
Islam ditandai dengan membaca kalimah sahadat. Karena sesuatu hal, maka keislaman kita bisa batal (kita wajib mengetahui apa-apa saja yang membetalkan sahadat). Setelah masuk Islam, kita tahu bahwa kita tidak boleh sekali-kali mati kalau tidak dalam keadaan Islam. Oleh karena itu, karena kita tidak mengetahui kapan datangnya kematian, maka, begitu keislaman kita batal, kita harus segera memperbaharuinya. Salah satu cara memperbaharui sahadat adalah melaksanakan sholat, karena bacaan sholat mengandung kalimah sahadat. Inilah keterkaitan sahadat dengan sholat. Jadi kita tidak boleh berangan-angan bahwa keislaman kita tidak pernah batal setelah sekali kita mengucapkan dan memahami kalimah tersebut . 
 
2.     SHOLAT
Mengerjakan sholat wajib di awal waktu merupakan cara untuk memperpendek angan-angan. Pengertiannya adalah bahwa setelah kita melaksanakan sholat wajib, berarti tidak ada kewajiban untuk sholat yang harus kita laksanakan hingga waktu sholat wajib berikutnya tiba, sehingga jika kita mati sebelum datangnya sholat wajib berikutnya, berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba dan mati dalam keadaan telah melaksanakan kewajiban sholat.

Menjalankan sholat sunah adalah merupakan cara untuk memperpendek angan-angan bahwa kita masih akan hidup dari waktu menjalankan sholat wajib yang satu hingga ke sholat wajib yang berikutnya. Kalau kita hanya mengerjakan sholat wajib saja, berarti kita memperpanjang angan-angan kita bahwa kita masih hidup hingga sholat wajib berikutnya. Padahal kita tidak tahu apakah umur kita sampai pada saat sholat wajib berikutnya. Mengapa sholat di sepertiga malam menjadi sangat penting karena jarak antara sholat isya’ ke sholat subuh adalah paling panjang dan banyak waktu-waktu itu menjadi peluang akan datangnya kematian. Maka usaha kerjakan sholat di sepertiga malam yang akhir.

3.     ZAKAT
Seberapapun kecilnya Alloh pasti memberi rejeki yang berupa kekayaan dunia pada kita. Oleh karena itu, kita harus pandai menghitung nisobnya agar kita segera dapat menunaikan zakatnya sebelum kita meninggal dunia. Jangan sampai harta itu berada pada posisi kita dan belum sempat menunaikan zakatanya (bila sudah nisob) dan kita keburu dijabut nyawa kita. Jangan memperpanjang angan-angan dengan cara menunda zakat hingga 1 (satu) tahun, ya kalau umur kita  bisa mencapai setahun lagi, kalau tidak kan berarti kita belum menunaikan zakat dan keburu sudah meninggal.

Bekerja dan menabunglah di luar bulan Romadhlon untuk persiapan zakat fitrah, karena sesudah selesai puasa, semua dari kita (kaya atau miskin) wajib menunaikan zakat fitrah. Kalau kita tidak mempersiapkan 11 bulan sebelum bulan puasa tiba, berarti kita memperpanjang angan-angan bahwa pada akhir romadlon kita bisa membayar zakat fitrah, padahal kita tidak tahu, apakah pada akhir romadhon kita memiliki rejeki untuk memunaikan zakat fitrah atau tidak.

4.     PUASA
Betapa senangnya orang yang meninggal dalam keadaan sedang berpuasa. Sayang sekali, puasa wajib hanya ada selama satu bulan dalam waktu satu tahun. Tidak bolah kita berpuasa terus menerus dalam satu tahun. Oleh karena itu, berpuasalah secara khusuk manakala datang bulan Romadlon. Untuk memperpendek angan-angan, maka genapilah puasa Anda dengan puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal, karena pahalanya sama dengan berpuasa terus-menerus selama satu tahun. Hal ini kita lakukan, siapa tahu usia kita tidak sampai ketemu lagi dengan Romadlon tahun depan, sehingga kalai kita meninggal, maka meninggal dalam keadaan berpuasa.

Untuk memperpendek angan-angan kita, maka kita dapat juga melakukan puasa putih (tanggal 14,15,16) tiap bulan atau puasa Senin dan kamis. Kita perpendek angan-angan kita bahwa kita hanya akan menjumpai hari Senin atau mungkin hanya akan sampai pada hari Kamis. Apabila mampu, Anda dapat melakukan berpuasa dengan cara satu hari puasa satu hari tidak. Ini berarti kita memperpendek angan-angan kita hingga hanya memiliki peluang untuk hidup hanya satu hari lagi saja.  

5.     NAIK HAJI
Apabila kita sudah mampu melaksanakan ibadah haji, sementara kita belum melaksanakannya dan keburu meninggal, maka mati kita dalam keadaan yahudi atau nasrani. Kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi pada kita, bukan? Kita harus memperpendek angan-angan kita, agar kita telah melaksanakan ibadah haji sebelum kita meninggal dunia. Sayang nisob haji tidak begitu jelas seperti nisob-nisob yang lain, sehingga banyak yang kurang memperdulikan akan batasan “mampu” dalam melaksanakan ibadah haji. Oleh karena itu cara memperpendek angan-angan kita, kaitanya dengan ibadah haji adalah:
a.     Segera niat akan melaksanakan ibadah haji
b.     Mulai menabung dan betul-betul berupa tabungan untuk ibadah haji
c.      Tulis surat wasiat pada ahli waris tentang tabungan haji Anda
d.     Mintalah didoakan untuk bisa beribadah haji pada saudara-saudara yang akan melaksanakan ibadah haji
e.     Perbanyaklah doa kepada Alloh untuk dapat melaksanakan ibadah haji



Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH


Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA

---BERANDA---SENI---SCIENCE---AGAMA---FILSAFAT---CARA2---GAMBAR POUR NOW---HERBAL KOCOK

Tulisan Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar