BOLEH DI KLIK
CARA MEMPERPENDEK ANGAN- ANGAN KITA. Salah satu cara untuk
menghadapi datangnya kematian agar mati dalam keadaan khusnul khotimah adalah
memperpendek angan-angan. Banyak yang tidak tahu bagaimana seseorang
dapat memperpendek angan-angannya padahal kenyataannya, seseorang selalu mengembangkan
keinginannya dan tidak mengetahui kapan datangnya kematian. Berikut cara
Islami untuk memperpendek angan-angan.
Cara memperpendek angan-angan dibagi dalam 5 (lima) tahapan sesuai dengan tahapan dalam rukun Islam.
1. SAHADAT
Islam ditandai dengan membaca kalimah sahadat. Karena sesuatu hal, maka
keislaman kita bisa batal (kita wajib mengetahui apa-apa saja yang membetalkan
sahadat). Setelah masuk Islam, kita tahu bahwa kita tidak boleh sekali-kali
mati kalau tidak dalam keadaan Islam. Oleh karena itu, karena kita tidak
mengetahui kapan datangnya kematian, maka, begitu keislaman kita batal, kita
harus segera memperbaharuinya. Salah satu cara memperbaharui sahadat adalah
melaksanakan sholat, karena bacaan sholat mengandung kalimah sahadat. Inilah
keterkaitan sahadat dengan sholat. Jadi kita tidak boleh berangan-angan bahwa
keislaman kita tidak pernah batal setelah sekali kita mengucapkan dan memahami
kalimah tersebut .
2. SHOLAT
Mengerjakan sholat wajib di awal waktu merupakan cara untuk memperpendek
angan-angan. Pengertiannya adalah bahwa setelah kita melaksanakan sholat wajib,
berarti tidak ada kewajiban untuk sholat yang harus kita laksanakan hingga
waktu sholat wajib berikutnya tiba, sehingga jika kita mati sebelum datangnya
sholat wajib berikutnya, berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai
hamba dan mati dalam keadaan telah melaksanakan kewajiban sholat.
Menjalankan sholat sunah adalah merupakan cara untuk memperpendek
angan-angan bahwa kita masih akan hidup dari waktu menjalankan sholat wajib
yang satu hingga ke sholat wajib yang berikutnya. Kalau kita hanya mengerjakan
sholat wajib saja, berarti kita memperpanjang angan-angan kita bahwa kita masih
hidup hingga sholat wajib berikutnya. Padahal kita tidak tahu apakah umur kita
sampai pada saat sholat wajib berikutnya. Mengapa sholat di sepertiga malam
menjadi sangat penting karena jarak antara sholat isya’ ke sholat subuh adalah
paling panjang dan banyak waktu-waktu itu menjadi peluang akan datangnya
kematian. Maka usaha kerjakan sholat di sepertiga malam yang akhir.
3. ZAKAT
Seberapapun kecilnya Alloh pasti memberi rejeki yang berupa kekayaan
dunia pada kita. Oleh karena itu, kita harus pandai menghitung nisobnya agar
kita segera dapat menunaikan zakatnya sebelum kita meninggal dunia. Jangan
sampai harta itu berada pada posisi kita dan belum sempat menunaikan zakatanya
(bila sudah nisob) dan kita keburu dijabut nyawa kita. Jangan memperpanjang
angan-angan dengan cara menunda zakat hingga 1 (satu) tahun, ya kalau umur
kita bisa mencapai setahun lagi, kalau
tidak kan berarti kita belum menunaikan zakat dan keburu sudah meninggal.
Bekerja dan menabunglah di luar bulan Romadhlon untuk persiapan zakat
fitrah, karena sesudah selesai puasa, semua dari kita (kaya atau miskin) wajib
menunaikan zakat fitrah. Kalau kita tidak mempersiapkan 11 bulan sebelum bulan
puasa tiba, berarti kita memperpanjang angan-angan bahwa pada akhir romadlon
kita bisa membayar zakat fitrah, padahal kita tidak tahu, apakah pada akhir
romadhon kita memiliki rejeki untuk memunaikan zakat fitrah atau tidak.
4. PUASA
Betapa senangnya orang yang meninggal dalam keadaan sedang berpuasa. Sayang
sekali, puasa wajib hanya ada selama satu bulan dalam waktu satu tahun. Tidak
bolah kita berpuasa terus menerus dalam satu tahun. Oleh karena itu,
berpuasalah secara khusuk manakala datang bulan Romadlon. Untuk memperpendek
angan-angan, maka genapilah puasa Anda dengan puasa 6 (enam) hari di bulan
Syawal, karena pahalanya sama dengan berpuasa terus-menerus selama satu tahun.
Hal ini kita lakukan, siapa tahu usia kita tidak sampai ketemu lagi dengan
Romadlon tahun depan, sehingga kalai kita meninggal, maka meninggal dalam
keadaan berpuasa.
Untuk memperpendek angan-angan kita, maka kita dapat juga melakukan puasa
putih (tanggal 14,15,16) tiap bulan atau puasa Senin dan kamis. Kita perpendek
angan-angan kita bahwa kita hanya akan menjumpai hari Senin atau mungkin hanya
akan sampai pada hari Kamis. Apabila mampu, Anda dapat melakukan berpuasa dengan
cara satu hari puasa satu hari tidak. Ini berarti kita memperpendek angan-angan
kita hingga hanya memiliki peluang untuk hidup hanya satu hari lagi saja.
5. NAIK HAJI
Apabila kita sudah mampu melaksanakan ibadah haji, sementara kita belum
melaksanakannya dan keburu meninggal, maka mati kita dalam keadaan yahudi atau
nasrani. Kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi pada kita, bukan? Kita
harus memperpendek angan-angan kita, agar kita telah melaksanakan ibadah haji
sebelum kita meninggal dunia. Sayang nisob haji tidak begitu jelas seperti
nisob-nisob yang lain, sehingga banyak yang kurang memperdulikan akan batasan “mampu”
dalam melaksanakan ibadah haji. Oleh karena itu cara memperpendek angan-angan
kita, kaitanya dengan ibadah haji adalah:
a.
Segera niat akan melaksanakan ibadah
haji
b.
Mulai menabung dan betul-betul berupa
tabungan untuk ibadah haji
c.
Tulis surat wasiat pada ahli waris
tentang tabungan haji Anda
d.
Mintalah didoakan untuk bisa
beribadah haji pada saudara-saudara yang akan melaksanakan ibadah haji
e.
Perbanyaklah doa kepada Alloh untuk
dapat melaksanakan ibadah haji
Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH
Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar