Senin, 18 Februari 2013

Cara memahami sebagian dari: “An Essay on Criticism”



Oleh: JOKO SUKOCO

BOLEH DI KLIK


http://3.bp.blogspot.com/-il1UkCahaK0/USIkTnnHWWI/AAAAAAAAAYU/jrzaqH7C92k/s1600/alexander.jpeg

Cara memahami sebagian dari  An Essay on Criticism karya Alexander Pope. Judulnya menunjukkan bahwa karya ini adalah esei tetapi wujudnya adalah puisi yang panjang sekali (ada tiga bagian) dan berisi tentang kritik. Puisi ini ditulis pada tahun 1709 dan diterbitkan tahun 1711.  Ada beberapa barisnya yang menarik untuk kita ketahui isinya. Mau tahu jawabannya? Baca selanjutmya



An Essay on Criticism
Alexander Pope

A little learning is a dangerous thing;

Pembelajaran yang sedikit merupakan sesuatu yang berbahaya. Apabila pengetahuan yang kita miliki terhadap sesuatu dari hasil belajar yang jumlahnya hanya sedikit, akan merupakan sesuatu yang berbahaya. Pengetahuan yang sedikit tentang sesuatu akan membahayakan diri kita. Sebagai contoh: kita akan menjadi manusia yang membahayakan jika pengetahuan kita tentang agama itu sangat sedikit. Oleh karena itu Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, baik dimensi waktu (dari lahir hingga wafat), maupun dimensi ruang (hingga ke negeri China)

Curious, not knowing, not exact, but nice,

Curiga berarti tidak tahu, berarti tidak pasti, tetapi curiga itu menyenangkan. Jadi apabila kita mencurigai sesuatu hal, berarti kita tidak mengetahui sesuatu yang kita curigai itu, namun mencurigai sesuatu itu sangat enak kita rasakan sehingga timbul ngrumpi bareng-bareng yang akhirnya timbul fitnah. Islam mengajarkan untuk berprasangka baik (khusnudon) bukan curious (syuudon)

For fools admire, but men of sense approve:

Orang-orang bodoh selalu mengagumi sesuatu, sedangkan orang-orang pandai mencoba mencari kebenaran sesuatu. Islam mengajarkan untuk memikirkan ciptaan Tuhan, bukan untuk mengaguminya. Apabila ingin mengagumi sesuatu maka yang berhak dikagumi hanyalah Tuhan

Some praise at morning what they blame at night,
But always think the last opinion right.

Beberapa orang memuja sesuatu di pagi hari  dimana sesuatu yang di puja itu, pada malam sebelumnya adalah sesuatu yang dianggap salah. (Jw. Esuk dele sore tempe). Tetapi, beberapa orang tadi selalu berpikir bahwa pendapat yang paling akhirlah pendapat yang terbaik.

We think our fathers fools, so wise we grow;
Our wiser sons no doubt will think us so.

Pada waktu kita kecil, kita berpikir bahwa orang tua kita semuanya adalah kolot dan kurang pendidikan. Begitu kita tumbuh besar menjadi dewasa, pandai dan memiliki anak, maka anak kitapun pasti akan mengatakan bahwa kita ini kolot dan kurang pendidikan (gaptek)

Good nature and good sense must ever join;
To err is human, to forgive divine.

Alam yang baik dan rasa yang baik haruslah bersatu padu karena kesalahan adalah sifat manusia (sense), sedangkan Tuhan maha pemaaf (nature). Islam mengajarkan bahwa Tuhan itu tempat manusia menggantungkan nasibnya bukan (Jw: manunggaling kawulo gusti) seperti puisi ini. Tuhan juga  maha pemaaf, dan manusia adalah tempat lupa dan kesalahan (seperti kata puisi ini)

For fools rush in where angels fear to tread.

Orang-orang bodoh bergegas masuk ke dalam tempat-tempat maksiat, dimana tempat-tempat itu sangat ditakuti (untuk masuk) oleh para malaekat.  

Semoga bermanfaat

TERIMA KASIH


Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA

---BERANDA---SENI---SCIENCE---AGAMA---FILSAFAT---CARA2---GAMBAR POUR NOW---HERBAL KOCOK

Tulisan Terkait:

3 komentar:

  1. Jenis fontnya pilih yang bagus yo, biar tambah sexy...

    BalasHapus
  2. Sudah bisa bikin favicon to, wah muridku pinter tenan saiki...

    BalasHapus