CARA MENGHEMAT ENERGI PIKIRAN KITA. Kita manusia adalah makhluk yang sempurna. Kita diberi otak yang mampu digunakan untuk memikirkan sesuatu. Memikirkan sesuatu memerlukan energi. Kadang kita terlalu banyak mengeluarkan energi untuk memikirkan sesuatu yang mestinya dapat kita lakukan usaha penghematan energi untuk itu. Bagaimana cara menghemat energi pikiran kita? Ikuti saja pembahasan berikut!
Secara umum, orang memiliki konsep tentang MASA LALU, MASA SEKARANG, dan MASA YANG AKAN DATANG. Karena kita termasuk atau memasukkan diri ke dalam golongan orang UMUM, maka kehidupan kita akan selalu diwarnai dengan ketiga masa tadi. Sebetulnya kita dapat menghemat energi pikiran kita, seandainya kita mampu atau dibuat mampu untuk hanya memiliki dua (2) atau bahkan kalau bisa hanya satu (1) dimensi waktu saja. Kita bahas dulu satu persatu.
1. Masa Lalu
Secara umum, orang mengatakan bahwa masing-masing dari kita memiliki masa lalu. Anda yang sekarang berada pada masa remaja, jelas memiliki masa lalu berupa masa kanak-kanak. Anda mengatakan masa kanak-kanak lebih manis ketimbang masa kini (remaja). Hal yang sama juga terjadi pada anda yang sekarang memasuki masa dewasa. Anda mengatakan bahwa masa kanak-kanak dan remaja adalah masa yang indah dibandingkan dengan masa sekarang (dewasa). Anda yang sekarang memasuki masa tuapun juga akan mengatakan bahwa masa-masa kanak-kanak hingga dewasa adalah masa yang paling indah. Semua yang indah-indah tadi berada di masa lalu.
Pertanyaannya adalah: sebetulnya, masa lalu yang indah itu ada apa tidak. Sampai detik ini, tidak ada satu orangpun di dunia ini yang mampu kembali ke masa lalu. Oleh, karena itu, ada, apa tidak, masa lalu itu? Sebagian mungkin akan mengatakan bahwa masa lalu itu ada hanya dalam angan-angan saja, kenyataannya kita tidak bisa kembali ke sana. Kalau ada, tetapi hanya di dalam angan-angan saja, kenapa banyak orang yang selalu mempermasalahkan masa lalu? Mereka mempelajari masa lalu dengan susah payah untuk menentukan tindakan yang dilakukan pada masa sekarang. Sebagai contoh konkrit, mereka mempelajari sejarah untuk menentukan kebijakan yang berlaku sekarang dan harapannya juga berlaku pada masa yang akan datang.
2. Masa Sekarang
Sebenarnya kita sekarang ini berada pada masa sekarang. Keberadaan kita di masa kini bukan merupakan kelanjutan dari keberadaan kita di masa lalu, pada saat kita berada di dalam (yang orang umum menyebutnya masa lalu), sebetulnya pada waktu itupun kita mengatakan bahwa kita berada di masa sekarang. Jelasnya: Kemarin kita berada di Solo, misalnya, tetapi pada waktu kita di Solo kemarin itu, kita mengatakan bahwa kita sekarang berada di solo. Sekarang ini kita sedang berdiskusi tentang cara menghemat pikiran, tetapi beberapa saat lagi kita mungkin sudah berada dalam aktivitas yang lain, dan mengatakan kita sekarang (masa kini) sedang (…). Hal ini berarti bahwa kita tidak pernah beranjak dari masa kini. Kita berada dalam keadaan kekinian terus.
3. Masa Yang Akan Datang
Sama dengan masa lalu, hampir semua dari kita disibukkan untuk memikirkan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Hampir semua orang modern, mengenal apa itu ilmu managemen. Dalam managemen dikenal istilah POAC. Kalau kita akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang (dalam segala hal) maka kita harus menerapkan prinsip managemen tadi. Kita harus mengadakan (P) perencanaan di masa sekarang tentang hal-hal yang akan kita laksanakan di masa yang akan datang. Kemudian kita lakukan (O) pengorganisasian, lalu melaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat (A), dan yang terakhir, kita harus melakukan pengawasan (C) terhadap apa yang dilaksanakan sesuai apa tidak dengan yang direncanakan.
Dalam ilmu managemen, seolah-olah bahwa masa yang akan datang itu sudah menjadi milik kita, sehingga kita bebas merencanakannya, mengkoordinasikan tindakan, melaksanakan rencana, dan melakukan pengawasan. Walaupun kenyataanya, kita masih berada di masa kini, tetapi pikiran kita sudah berada dan berkarya di masa yang akan datang. Padahal sama dengan masa lalu, tidak satu orangpun yang bisa pergi ke masa yang akan datang termasuk para peramal yang berkaliber dunia sekalipun. Dalam hal ini, terkadang ada yang kebablasan hingga merencanakan di point (titik) tertentu nanti terjadi “kiamat”, dan sampai detik inipun, rencana-rencana itu tak ada satupun yang terlaksana. Boooooooosssss. Gombal
KESIMPULAN:
KALAU KITA BISA MENGHILANGKAN (TIDAK MEMIKIRKAN) MASA LALU DAN JUGA MENGHILANGKAN (TIDAK MEMBUAT RENCANA) UNTUK MASA YANG AKAN DATANG, MAKA KITA BISA MENGHEMAT ENERGI PIKIRAN KITA. KITA HANYA FOKUS MEMIKIRKAN APA YANG TERJADI DI MASA SEKARANG SAJA.
Semoga bermanfaat
TERIMA KASIH
Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar