Oleh: JOKO SUKOCO |
BOLEH DI KLIK
Cara mengurutkan: Law (hukum), Power (kekuasaan), dan Love
(cinta). Ketiga hal tadi dilihat dari keberadaan penciptaanya memiliki urutan (sequence) yang berbeda dengan
pelaksanaan yang dilaksanakan oleh manusia sebagai ciptaan (creature). Bagaimana urutan menurut
penciptaannya dan bagaimana urutan menurut pelaksanaannya oleh manusia, bisa
dibaca pada bagian selanjutnya.
Yang pertama kali ada (tercipta) diantara tiga hal tersebut adalah LOVE. Jadi berawal dari sesuatu yang semuanya berdasarkan love (kasih sayang). Semua ciptaan (creatures) hidup dalam kondisi saling mencintai, saling mengasihi, saling menyayangi, dan lain-lain semuanya yang berbau LOVE. Setelah itu barulah tercipta (dimunculkan) LAW untuk mengatur keberlangsungan hidup para makhluk. Dengan adanya hukum, maka timbullah POWER untuk menggerakkan keberlangsungan hidup para makhluk. Jadi, urutan menurut keberadaan penciptaanya adalah: LOVE, kemudian LAW, barulah muncul POWER.
Dalam pembahasan ini, hanya dibatasi pada makhluk yang bernama MANUSIA
Berikut adalah beberapa (3) contoh pelaksanaan pengurutan (seqence) yang dilakukan oleh manusia.
a)
Menjalankan agama
1.Pada waktu kita
kecil (Islam mengatakan ‘belum mendapat hidayah’), kita menjalankan agama kita
masing-masing hanya berdasarkan power
(kekuatan) yang kita miliki. Apabila orangtua kita dan lingkungan kita adalah
muslim, maka kita pergi ke masjid, jikalau orangtua dan masyarakat sekeliling
kita menganut agama Kristen, maka kita pergi ke Gereja, manakala orangtua dan
masyarakat sekeliling kita menganut agama Yahudi, maka kita akan pergi ke
Sinagoge dan seterusnya sesuai dengan agama dan kepercayaan kita masing-masing.
Tahapan ini adalah tahapan POWER.
2.
Setelah menginjak
dewasa dan pengetahuan kita semakin bertambah, maka kita mulai mempelajari hukum-hukum
yang ada dalam agama dan kepercayaan kita masing-masing. Bahkan ada sebagian
yang mencoba atau sengaja mempelajari hukum-hukum yang ada dalam ajaran dan
agama atau kepercayaan di luar yang kita ikuti sejak kecil. Tahapan ini adalah
tahapan LAW.
3.
Setelah kita
ketahui semua, kita lalu menentukan pilihan yang terbaik dan kita ikuti dengan sepenuh hati (tahapan LOVE).
Kesimpulannya bahwa:
(a) apabila kita menjalankan agama tetapi masih karena orang lain, masyarakat, berarti kita masih seperti anak-anak walaupun umur kita sudah tua,
(b) apabila kita beragama hanya karena hukum/syariah yang ada dalam agama kita mengatakan begitu, maka kita baru berada dalam tahapan LAW ( baru mengerti hukumnya saja), dan,
(c) kalau kita menjalankan agama kita karena kecintaan kita pada Sang Pencipta (Islam mengatakan:’mencari wajah Alloh’) maka kita sudah berada pada posisi LOVE..
b)
Mencari ilmu
1. Pada saat awal
kita sekolah, kita lakukan pencarian ilmu hanya berdasarkan kekuatan yang kita
miliki. Kalau tubuh kita dan suasana batin kita nyaman, maka kita lakukan
pencarian ilmu itu. Contoh dalam hal ini adalah pada waktu kita berada di Taman
Kanak-kanak, kita berangkat ke sekolah hanya berdasarkan kemauan dan kemampuan
kita. Hal ini berarti kita berada dalam posisi POWER.
2.
Setelah kita
berada di Sekolah Dasar dan seterusnya, kita pergi ke sekolah karena
peraturannya memang mengharuskan kita berbuat begitu. Sebagai contoh: kita
masuk pukul 7 pagi karena peraturannya memang begitu, dan lain-lain kegiatan
yang berkaitan dengan persekolahan. Kita berada pada posisi LAW.
3.Apabila kita
belajar/mencari ilmu karena menginginkan dan mencintai ilmu itu, maka kita
berada dalam posisi LOVE.
Kesimpulannya bahwa:
(a) jika kita mencari ilmu hanya karena fisik kita memungkinkan ubntuk itu serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan tersedia untuk kita berarti masih dalam posisi POWER,
(b) Akan meningkat ke posisi LAW apabila kita mengetahui aturan-aturan yang mengatir tentang pencarian ilmu (dalam Islam ada Hadist yang mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu), dan
(c) kita berada dalam posisi LOVE apabila kita memang mencintai apa yang kita cari itu tanpa memperhitungkan apakah ada kekuatan atau tidak, dan juga tanpa memperhitungkan entah ada yang memerintah ataupun tidak (sekedar menggugurkan kewajiban)
c)
Bernegara
1. Banyak dari kita
yang melakukan bernegara hanya sekedar pada posisi POWER. Hal ini dapat dilihat misalnya kita membayar pajak, ya hanya
karena kita mampu membayarnya, bahkan kalau bisa tidak usah membayarnya.
2. Apabila kita mau
membayar pajak karena memang mengetahui hukumnya, atau kita membeli bahan bakar
non subsidi karena memang mengetahui hukumnya, berarti kita sudah berada pada
tataran LAW
3.Dalam keadaan
bahaya, negara membutuhkan kita untuk membelanya. Namun kita belum berada pada
posisi LOVE apabila dalam kita
membela negara itu hanya karena secara fisik kita mampu mengangkat senjata, dan
juga bukan karena ada peraturan wajib militer yang sedang diberlakukan. Para
politisi mengatakan “berjuang tanpa pamrih”
Kesimpulannya
adalah bahwa urutan pelaksanaan menurut manusia sebagai salah satu ciptaan
Tuhan adalah:
TERIMA KASIH
Klik bawah ini, jika anda menyukai tulisan ini. Kembaki ke MENU klik di bawah SUKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar